JAKARTA - Maskapai Indonesia AirAsia resmi mengoperasikan kembali rute penerbangan internasional Surabaya–Bangkok.
Kehadiran rute ini diharapkan memperkuat posisi Jawa Timur, khususnya Surabaya, sebagai pintu gerbang internasional.
Head of Indonesia Affairs Policy Indonesia AirAsia, Eddy Krismeidi, menjelaskan bahwa pembukaan kembali rute ini memberi masyarakat Jawa Timur pilihan perjalanan lebih luas sekaligus menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.
“Dengan kehadiran rute ini, masyarakat tidak hanya memiliki alternatif perjalanan yang lebih fleksibel, tetapi juga turut mendorong kunjungan wisatawan asing ke Indonesia melalui Surabaya,” ujar Eddy.
Frekuensi Penerbangan dan Proyeksi Penumpang
Rute penerbangan ini dijadwalkan beroperasi empat kali dalam seminggu, yakni setiap Selasa, Kamis, Jumat, dan Minggu. Hal ini memungkinkan penumpang untuk merencanakan perjalanan internasional dengan fleksibilitas waktu yang lebih baik.
Selama periode Januari–Juni 2025, Indonesia AirAsia telah melayani lebih dari 310 ribu penumpang rute pulang-pergi dari Jakarta, Medan, dan Bali menuju Bangkok. Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukkan bahwa lebih dari 41 ribu wisatawan asal Thailand berkunjung ke Indonesia pada periode yang sama.
Dengan pembukaan rute Surabaya–Bangkok, maskapai menargetkan peningkatan arus wisatawan dua arah, yang sekaligus memberikan kontribusi ekonomi positif bagi sektor pariwisata.
Dukungan Bandara Internasional Juanda
General Manager Bandara Internasional Juanda, Muhammad Tohir, menyatakan apresiasinya atas pengoperasian rute internasional ini. Menurutnya, penambahan rute Surabaya–Bangkok menandai terbentuknya pasar penerbangan internasional yang potensial di kedua kota.
“Tohir menambahkan, untuk tingkat okupansi, pihak maskapai memproyeksikan berada pada angka 75 hingga 80 persen. Hal ini menunjukkan permintaan yang tinggi dari dan menuju Bangkok,” ungkapnya.
Tohir berharap kedepannya, Indonesia AirAsia maupun maskapai lain dapat meningkatkan frekuensi penerbangan hingga setiap hari untuk memaksimalkan potensi wisata dan bisnis.
Manfaat Bagi Wisata dan Ekonomi
Kehadiran rute ini diperkirakan akan membawa manfaat ekonomi signifikan. Selain mempermudah wisatawan Thailand berkunjung ke Jawa Timur, rute ini juga memudahkan masyarakat lokal untuk menjangkau destinasi wisata internasional.
Indonesia AirAsia menekankan bahwa rute ini bukan sekadar konektivitas transportasi, tetapi juga upaya untuk meningkatkan kunjungan wisata dan pertumbuhan ekonomi di kedua negara.
Eddy Krismeidi menambahkan, rute Surabaya–Bangkok diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata serta mendukung industri perhotelan dan jasa perjalanan. Peningkatan arus wisatawan diyakini akan membawa efek berganda bagi ekonomi lokal, terutama di Surabaya dan sekitarnya.
Strategi Maskapai dalam Mengembangkan Rute Internasional
Indonesia AirAsia memandang Surabaya sebagai hub strategis untuk pengembangan rute internasional. Maskapai ini telah meninjau data penumpang dan tren kunjungan wisata, serta menyesuaikan frekuensi penerbangan agar optimal.
Frekuensi empat kali seminggu dipilih untuk memastikan permintaan penumpang terpenuhi sambil menjaga efisiensi operasional.
Selain itu, maskapai juga melakukan koordinasi dengan otoritas bandara dan pemerintah daerah untuk memastikan layanan prima bagi penumpang, mulai dari fasilitas check-in hingga layanan di dalam pesawat.
Hal ini menjadi salah satu strategi Indonesia AirAsia untuk memperkuat posisi Surabaya sebagai titik keberangkatan internasional.
Tingkat Okupansi dan Harapan Maskapai
Berdasarkan proyeksi, tingkat okupansi rute Surabaya–Bangkok diperkirakan mencapai 75–80 persen. Angka ini menjadi indikator permintaan yang kuat, baik dari wisatawan mancanegara maupun penumpang domestik yang ingin menuju Bangkok.
“Tohir menegaskan, peluang ini dapat dimanfaatkan untuk menarik lebih banyak wisatawan yang memberikan manfaat ekonomi bagi kedua negara,” ujarnya.
Ia menambahkan, penguatan rute ini diharapkan dapat membuka potensi kerja sama pariwisata, bisnis, dan budaya antar kedua kota.
Harapan dan Rencana Ke Depan
Ke depannya, Indonesia AirAsia berencana meninjau perkembangan pasar dan kebutuhan penumpang untuk menentukan kemungkinan penambahan frekuensi penerbangan.
Maskapai berharap rute ini bisa menjadi pilihan utama bagi wisatawan serta mendorong pertumbuhan sektor penerbangan internasional dari Surabaya.
Selain itu, koordinasi dengan Bandara Internasional Juanda akan terus diperkuat agar operasional penerbangan berjalan lancar dan pengalaman penumpang tetap optimal.
Maskapai juga akan mempromosikan rute ini melalui berbagai saluran, termasuk digital marketing dan kerja sama dengan agen perjalanan.
Pengoperasian kembali rute Surabaya–Bangkok oleh Indonesia AirAsia bukan sekadar layanan transportasi, melainkan juga strategi untuk memperkuat posisi Surabaya sebagai gerbang internasional.
Dengan frekuensi penerbangan empat kali seminggu, proyeksi okupansi 75–80 persen, dan dukungan penuh dari Bandara Internasional Juanda, rute ini diharapkan dapat meningkatkan arus wisatawan, memperkuat ekonomi lokal, serta membuka peluang baru dalam industri pariwisata dan bisnis.
Rute ini menegaskan bahwa Surabaya memiliki potensi besar sebagai hub internasional, sekaligus memberikan kemudahan bagi masyarakat Jawa Timur dan wisatawan mancanegara.
Ke depannya, Indonesia AirAsia berkomitmen untuk terus mengembangkan konektivitas internasional yang strategis, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan pengalaman perjalanan bagi seluruh penumpang.