Cara Bijak Menyimpan Uang Cash di Rekening Menurut Ahli

Senin, 06 Oktober 2025 | 13:13:38 WIB
Cara Bijak Menyimpan Uang Cash di Rekening Menurut Ahli

JAKARTA - Di era investasi digital dan kemudahan transaksi online, menabung di bank mungkin mulai ditinggalkan sebagian masyarakat. 

Namun, prinsip klasik “cash is king” tetap relevan. Uang tunai dianggap sebagai aset paling penting, terutama saat ekonomi tidak menentu, menghadapi krisis finansial, atau ketika kondisi darurat muncul tiba-tiba.

Pertanyaannya, berapa banyak uang cash yang sebaiknya dimiliki di rekening agar aman sekaligus tetap efisien? Jawaban ini penting karena menyimpan terlalu banyak atau terlalu sedikit uang tunai memiliki risiko masing-masing, mulai dari keamanan hingga pertumbuhan aset.

Saran Ahli Keuangan

Perencana keuangan umumnya menyarankan agar dana tunai yang disimpan di rekening cukup untuk menutupi tagihan bulanan. Jika terlalu banyak, ada risiko uang menguap akibat fraud, inflasi, atau kesalahan transaksi.

Jessica Goedtel, perencana keuangan bersertifikat di Pennsylvania, menekankan:

“Rekening tabungan sering kali tidak memiliki perlindungan seperti kartu kredit. Dana bisa lebih sulit untuk dikembalikan jika kartu Anda dibobol.”

Artinya, menimbun uang terlalu banyak di rekening justru meningkatkan risiko keamanan finansial. Keamanan dan pengelolaan yang tepat menjadi kunci agar dana tetap aman sekaligus produktif.

Jumlah Ideal Saldo Tunai Harian

Gregory Guenther, konselor perencanaan pensiun berizin di New Jersey, menyarankan agar jumlah saldo tunai cukup untuk menutupi tagihan satu hingga dua minggu. Ia menjelaskan:

“Jika terlalu sedikit, Anda akan merasa cemas tentang setiap gesekan; tapi jika terlalu banyak, Anda akan kehilangan pertumbuhan dalam akun dengan imbal hasil lebih tinggi. Titik yang tepat bersifat pribadi, tetapi itu akan membuat Anda hidup tanpa harus memeriksa ulang saldo sebelum membeli bahan makanan.”

Dari saran ini, terlihat bahwa jumlah saldo tunai ideal bersifat fleksibel, menyesuaikan dengan gaya hidup, kebutuhan harian, dan pola pengeluaran masing-masing individu. 

Dengan begitu, risiko stres finansial dapat dikurangi tanpa kehilangan potensi pertumbuhan uang melalui instrumen lain.

Tabungan Darurat: Pilar Keamanan Finansial

Saldo tunai di rekening utama bukanlah pengganti tabungan darurat. Tabungan darurat sebaiknya ditempatkan di rekening terpisah yang mudah diakses, dengan nilai setara tiga hingga enam bulan pengeluaran rutin. 

Dana ini digunakan untuk kebutuhan besar yang tak terduga, misalnya tagihan medis, perbaikan rumah, atau kehilangan pekerjaan mendadak.

Dengan menyiapkan tabungan darurat yang cukup, seseorang memiliki perlindungan finansial tanpa harus menahan saldo tunai berlebihan di rekening harian. Pendekatan ini membantu menjaga fleksibilitas keuangan sekaligus meningkatkan rasa aman secara psikologis.

Memaksimalkan Rekening Berbunga Tinggi

Strategi lain yang dapat diterapkan adalah menempatkan tabungan darurat di rekening berbunga tinggi. Dana tetap likuid, tetapi nilainya bertumbuh seiring waktu. Strategi ini mengimbangi inflasi dan memberikan pertumbuhan finansial yang lebih optimal.

Mengombinasikan saldo harian cukup dan tabungan darurat di rekening berbunga tinggi membuat pengelolaan keuangan lebih aman, produktif, dan efisien. Dengan cara ini, dana tetap tersedia saat diperlukan tanpa mengorbankan pertumbuhan aset.

Risiko Menyimpan Terlalu Banyak Uang Tunai

Menyimpan uang terlalu banyak di rekening bukan sepenuhnya aman. Risiko penipuan digital meningkat seiring saldo besar, termasuk potensi kesalahan transaksi atau pembobolan rekening.

Inflasi juga bisa mengurangi daya beli uang jika dibiarkan stagnan di rekening tanpa pertumbuhan. Dengan membatasi saldo tunai harian, risiko tersebut dapat diminimalkan. Sementara kelebihan dana dapat dialihkan ke instrumen investasi lain yang lebih produktif, misalnya deposito, reksa dana, atau obligasi pemerintah.

Strategi Praktis Mengelola Saldo Tunai

Beberapa langkah praktis dapat diterapkan untuk mengelola saldo tunai:

Hitung kebutuhan bulanan dan harian: Tentukan dana yang diperlukan untuk tagihan rutin dan pengeluaran sehari-hari.

Simpan saldo secukupnya: Cukup untuk satu atau dua minggu pembayaran agar tetap fleksibel.

Pisahkan tabungan darurat: Tempatkan di rekening berbunga tinggi untuk keamanan dan pertumbuhan.

Pantau secara berkala: Periksa saldo dan alokasikan ke investasi lain bila ada kelebihan dana.

Pertimbangkan inflasi dan risiko keamanan: Hindari menumpuk terlalu banyak di rekening utama.

Dengan langkah-langkah ini, uang tetap aman, likuid, dan produktif. Pengelolaan keuangan menjadi lebih optimal dan risiko finansial berkurang.

Keseimbangan antara Likuiditas dan Pertumbuhan Aset

Prinsip utama dalam pengelolaan cash di rekening adalah keseimbangan. Cukup untuk kebutuhan harian dan mingguan, tapi tidak menumpuk sehingga mengurangi potensi pertumbuhan. 

Dengan pendekatan ini, seseorang dapat menghindari stres finansial sekaligus memanfaatkan peluang meningkatkan aset melalui instrumen lain.

Perencanaan yang matang juga membuat dana darurat tetap tersedia ketika kondisi darurat muncul, tanpa harus mengorbankan fleksibilitas finansial harian.

Menyimpan uang cash di rekening adalah hal penting, tetapi jumlah yang disimpan harus bijak. Menurut para ahli, cukup untuk menutupi tagihan harian atau mingguan, dengan tabungan darurat ditempatkan di rekening terpisah.

Dengan strategi ini, risiko fraud, inflasi, dan kesalahan transaksi dapat diminimalkan. Pada saat bersamaan, dana tetap produktif dengan pertumbuhan melalui rekening berbunga tinggi atau investasi lain. Kunci utama adalah keseimbangan: aman, cukup, dan produktif.

Mengelola uang cash secara bijak bukan hanya soal keamanan finansial, tetapi juga tentang menciptakan fleksibilitas, pertumbuhan aset, dan ketenangan pikiran. 

Dengan memahami saran ahli dan menerapkan strategi yang tepat, setiap individu dapat mengatur keuangan lebih sehat dan efisien.

Terkini